Hai vapers! Kamu pengguna pod dan sering ngerasain letusan dari cartridge yang akhirnya nyembur ke mulut saat nge-puff? Bahkan sampai bikin sariawan karena panasnya liquid yang muncrat? Wah, pasti gak nyaman banget, ya!
Sejak pod system jadi tren di kalangan vapers, masalah spitback ini jadi makin sering ditemui. Buat yang belum tahu, spitback adalah istilah di dunia vape untuk menggambarkan kondisi saat liquid “meletus” atau muncrat ke mulut ketika dihisap.
Tapi tenang aja, Vaporivape punya solusinya biar kamu gak kena kejadian apes kayak gini lagi. Yuk, simak terus artikel ini sampai habis!
Bagaimana Spitback Bisa Terjadi?
Ketika liquid dipanaskan hingga mencapai titik didih, liquid akan berubah menjadi uap—mirip seperti air yang mendidih. Panas memberikan energi pada molekul-molekul dalam liquid untuk berpindah dari fase cair ke fase gas.
Namun, tidak semua bagian dari liquid akan menerima panas secara merata. Ada area yang lebih cepat panas dibanding yang lain, meskipun pada akhirnya seluruh liquid akan menguap.
Bagian liquid yang paling dekat dengan coil akan menguap lebih dulu. Saat itu terjadi, akan terbentuk gelembung berisi uap. Gelembung ini akan bergerak ke atas dan membesar karena adanya perbedaan tekanan.
Ketika gelembung tersebut mencapai permukaan dan pecah, akan terdengar suara letupan kecil. Letupan ini mendorong liquid di sekitarnya. Bayangkan seperti kamu meledakkan petasan kecil di dalam ember berisi air—cipratannya akan ke mana-mana.
Nah, sebagian liquid yang terdorong akibat letupan ini bisa saja menyembur ke atas dan masuk ke mulutmu. Inilah yang dikenal dengan istilah spitback.
Cara Mengatasi Spitback Pada Pod?
Cara mengurangi spitback di pod cukup berbeda dengan mod, karena tidak banyak yang kita bisa lakukan di pod. berikut beberapa cara mengatasi spitback pada pod yang bisa kamu coba, diantaranya:
1. Tambahkan Watt pada Pod
Tenaga yang lebih besar berarti coil akan menjadi lebih panas dalam waktu yang lebih singkat. Hal ini membantu liquid menguap secara merata dan hampir bersamaan. Akibatnya, meskipun gelembung uap terbentuk dan pecah, mereka tidak akan mendorong liquid ke atas karena sebagian besar liquid di sekitarnya sudah berubah menjadi uap.
Menambahkan watt umumnya dapat meningkatkan rasa (flavour) dan produksi uap (cloud). Namun, perlu diingat, ini juga berarti jumlah nikotin yang masuk ke tubuh akan lebih banyak, karena proses pemanasan nikotin menjadi lebih efektif.
Kalau pod kamu tidak memiliki fitur untuk mengatur watt, maka cara ini tidak bisa kamu terapkan.
2. Hindari Coil Bocor/Leaking yang Menyebabkan Spitback
Kalau coil terlalu basah, artinya ada terlalu banyak liquid yang harus dipanaskan. Karena pod biasanya memiliki watt yang tidak terlalu besar, beberapa bagian liquid mungkin tidak akan cukup panas untuk menguap dengan sempurna.
Akibatnya, hal ini bisa memicu spitback saat kamu menghisapnya.
3. Gunakan Liquid yang Tepat
Normalnya, liquid salt nicotine dibuat dengan rasio PG:VG 50:50, yang artinya teksturnya cukup encer. Jika dibiarkan terlalu lama tanpa digunakan—misalnya lebih dari 3 hari—liquid ini bisa membanjiri coil.
Sebaliknya, jika kamu menggunakan liquid yang lebih kental, coil mungkin tidak cukup panas untuk mengucapkannya secara merata. Akibatnya, pemanasan jadi tidak maksimal dan kembali lagi ke masalah spitback.
Intinya, gunakan liquid salt sesuai peruntukannya. Kebanyakan coil pod memang dirancang untuk salt liquid, yang bisa dikenali dari lubang serapan coil yang kecil. Kalau lubangnya besar, liquid yang encer akan lebih mudah membanjiri coil dan menyebabkan masalah.
4. Tekan Tombol Firing pada Pod
Jika kamu merasa coil kamu terlalu basah maka kamu dapat melakukan firing beberapa kali tanpa dihisap. Ini akan mengurangi jumlah liquid di area coil. Namun ini hanya dapat dilakukan dengan pod yang memiliki tombol firing.
5. Kocok Pod Hingga Sisa Liquid Keluar dari Cartridge
Kalau pod kamu nggak punya tombol firing, coba kocok perlahan pod-mu ke atas dan ke bawah. Biasanya, sisa endapan liquid yang nggak sempat menguap dengan sempurna akan keluar dengan sendirinya. Lakukan sampai benar-benar bersih ya, supaya spitback bisa diminimalkan.
6. Serap Liquid Berlebih Dengan Tissue
Kamu juga dapat memutar tissue menjadi runcing dan memasukkannya ke lubang inhale diamkan sebentar sehingga kapas menyerap liquid yang ada di coil.
7. Ganti dan Gunakan Cartridge Pod Secara Rutin
Meskipun cartridge dibuat dengan mesin, bukan berarti semuanya punya kualitas sempurna. Dari ribuan coil yang diproduksi, pasti ada saja yang mengalami cacat, dan perlu diingat, pod bukanlah perangkat elektronik canggih yang melewati quality control super ketat.
Kadang, kamu bisa saja langsung mengalami masalah seperti cartridge gosong atau spitback walaupun baru pertama kali digunakan. Salah satu tanda umum adalah cartridge pod terlalu basah terus-menerus. Ini bisa jadi pertanda bahwa kapas tidak mampu menahan dan menyerap liquid secara optimal dari tank.
Catatan penting: cartridge yang jarang dipakai justru punya risiko spitback yang lebih tinggi. Karena selama tidak digunakan, liquid bisa menumpuk dan membanjiri coil. Akibatnya, saat kamu mulai menghisap kembali, liquid yang berlebih tersebut belum sempat menguap dengan sempurna dan malah terlempar ke mulut—itulah yang disebut spitback.
Makanya, penting untuk rutin mengganti atau setidaknya menggunakan cartridge secara teratur supaya performa tetap optimal dan pengalaman nge-pod kamu lebih nyaman.
Lakukan Riset Sebelum Membeli Pod
Spitback juga bisa disebabkan oleh desain coil yang kurang baik. Jadi, sebelum kamu membeli sebuah pod atau cartridge baru, ada baiknya lakukan riset terlebih dahulu.
Misalnya, kamu bisa mencari di Google dengan kata kunci seperti “Caliburn spitback” atau “Exceed spitback” untuk melihat apakah banyak pengguna lain yang mengalami masalah serupa.
Namun perlu diingat, hasil yang dialami pengguna bisa sangat bervariasi. Misalnya, meskipun banyak yang mengatakan pod Caliburn sering mengalami spitback, beberapa vapers lainnya justru tidak mengalaminya sama sekali.
Hal ini bisa terjadi karena perbedaan kualitas coil dari pabrikan, yang terkadang memang tidak selalu konsisten.
Jadi selain riset, tetap penting untuk mencoba sendiri dan memperhatikan ciri-ciri performa coil yang baik atau tidak.
Faktor Kesialan yang Tidak Bisa Kamu Hindari
Ya terkadang kamu sedang apes saja dapat coil yang jelek. Jika kamu sudah naikkan watt, firing dengan tombol terlebih dahulu, membersihkannya dengan tissue, dan menggunakan liquid yang tepat namun tetap terjadi maka yah sedang apes.
Kalau sudah begini tidak ada cara lain selain membeli cartridge baru.
Baca Juga : 5+ Rekomendasi Liquid Blackcurrant yang Segar, Manis, dan Enak 2025