Hai vapers! Meskipun kelihatannya sepele, cara menghisap vape yang salah bisa bikin experience nge-vape kamu jadi kurang maksimal.
Apalagi buat kamu yang masih pemula dan asal nge-puff yang penting keluar asap aja—padahal, gak jarang tuh yang malah jadi batuk-batuk pas pertama kali coba. Nah, kalau udah begitu, bisa jadi caramu menghisap vape belum tepat.
Karena dalam dunia vaping, sensasi yang dicari itu gak cuma nikotin aja, tapi juga flavour dan produksi uap yang bisa disesuaikan dengan gaya nge-vape kamu.
Secara umum, ada dua teknik dasar dalam menghisap vape, yaitu MTL (Mouth-to-Lung) dan DTL (Direct-to-Lung). Tapi belakangan ini juga mulai populer istilah baru yaitu RDL (Restricted Direct Lung).
Jadi biar kamu gak bingung dan bisa nikmatin vaping dengan maksimal, yuk simak penjelasannya di artikel Vapeboss kali ini!
Pengertian MTL (Mouth-to-Lung)
MTL atau Mouth to Lung—kalau diterjemahkan ke Bahasa Indonesia artinya “mulut ke paru-paru”. Sesuai namanya, teknik vaping ini dilakukan dengan cara menghisap uap ke mulut terlebih dahulu, lalu baru dialirkan ke paru-paru.
Teknik MTL ini paling cocok digunakan di pod system, karena pod biasanya punya coil dengan resistansi tinggi dan menggunakan liquid berkandungan nikotin tinggi seperti salt nic.
Saat kamu nge-vape dengan teknik MTL, sensasinya mirip seperti menyedot minuman lewat sedotan—aliran udara terasa lebih sempit dan tenang. Uap yang dihasilkan gak terlalu tebal, tapi throat hit dan rasa nikotinnya lebih berasa, mirip dengan sensasi merokok konvensional.
Cukup simpel dan nyaman, terutama buat kamu yang baru pindah dari rokok ke vape. Nah, cara menerapkan teknik MTL ini juga gampang banget, yaitu:
- Hisap uap secara perlahan ke dalam mulut, jangan buru-buru, tarik dengan pelan seperti saat minum pakai sedotan.
- Tahan uap sebentar di dalam mulut biarkan beberapa detik agar rasa liquid-nya lebih terasa.
- Buka mulut, lalu tarik napas untuk membawa uap ke paru-paru, gunakan pernapasan alami, jangan dipaksa.
- Hembuskan uap secara perlahan dari paru-paru, bisa lewat hidung, mulut, atau keduanya sesuai kenyamanan.
Pengertian DTL (Direct-to-Lung)
Direct to Lung (DTL) atau langsung ke paru-paru adalah teknik menghisap vape tanpa menahan uap di mulut terlebih dahulu, melainkan langsung ditarik ke paru-paru.
Teknik ini lebih cocok digunakan pada perangkat vape berukuran besar seperti mod, atau pod dengan airflow yang lebih terbuka. DTL biasanya menggunakan liquid dengan kadar nikotin rendah, karena volume uap yang dihasilkan cukup besar.
Sensasinya mirip seperti cara kamu bernapas dalam: langsung dan dalam. Teknik ini menghasilkan uap yang lebih tebal, serta throat hit yang lebih terasa, tergantung pada kadar nikotin yang digunakan.
Cara Menghisap Vape dengan Teknik DTL (Direct to Lung):
- Tarik uap langsung ke paru-paru secara perlahan tapi dalam seperti mengambil napas dalam, tanpa menahan uap di mulut.
- Hembuskan uap secara perlahan dari paru-paru bisa lewat mulut atau hidung, tergantung kenyamanan.
Pengertian RDL (Restricted-Direct-Lung)
RDL (Restricted Direct Lung) adalah teknik menghisap vape yang berada di antara MTL (Mouth to Lung) dan DTL (Direct to Lung). Sesuai namanya, RDL merupakan cara menghisap langsung ke paru-paru seperti DTL, namun dengan aliran udara (airflow) yang lebih terbatas.
Teknik ini cocok buat kamu yang suka sensasi hisapan lebih padat dibanding MTL, tapi belum siap dengan hisapan besar ala DTL. Karena airflow-nya lebih sempit, flavour yang dihasilkan cenderung lebih bold dan terasa lebih kuat dibanding DTL yang terbuka lebar.
RDL biasanya digunakan dengan pod atau mod kecil-menengah yang punya opsi pengaturan airflow dan coil dengan resistansi sedang, seperti 0.6Ω–0.8Ω. Liquid yang dipakai juga biasanya bernikotin rendah hingga sedang, untuk menjaga keseimbangan antara rasa dan throat hit.
Kesimpulan
Jika kalian belum mengerti mana teknik yang tepat untuk kalian, atau ketika perangkat vape kalian memiliki settingan airflow yang dapat diubah. Maka cukup kalian sesuaikan saja, umumnya semakin sempit airflow berarti MTL dan semakin lebar berarti DTL.
Untuk pengaturan nikotin pada liquid mudahnya, kategori liquid nikotin tinggi sekitar (12-60mg) lebih baik menggunakan MTL dan kategori liquid nikotin rendah (0-6mg) cocok menggunakan DTL.
Kemudian untuk kategori liquid nikotin sedang (6-12mg) bisa menggunakan kedua teknik tersebut, tergantung settingan airflownya.