Buat kalian para vapers pengguna pod system, pasti pernah merasa bingung saat memilih cartridge pod yang paling sesuai dengan kebutuhan vaping kalian.
Pada umumnya, cartridge dengan resistensi 0.8 Ohm dan 0.6 Ohm adalah yang paling sering digunakan karena dianggap ideal baik dari segi rasa maupun produksi uap (cloud). Namun, nggak jarang juga kita dengar obrolan di tongkrongan soal gimana sih cara membedakan cartridge 0.8 dan 0.6 Ohm?
Perlu diketahui, resistansi pada cartridge bukan sekadar angka, tapi kunci utama untuk menciptakan pengalaman vaping yang sesuai dengan preferensi masing-masing.
Cartridge pod sendiri adalah komponen yang berisi liquid dan coil (kawat pemanas), fungsinya untuk menghasilkan rasa, menghantarkan nikotin, dan memproduksi uap.
Baca Juga Update 2025! Liquid Pod Terenak yang Creamy & Segar
Jadi, cartridge mana yang paling cocok buat kamu? Yuk, simak penjelasan dari Vapeboss mengenai perbedaan cartridge 0.8 dan 0.6 Ohm biar kamu makin paham dan bisa pilih yang pas!
Perbedaan Cartridge Pod 0.8 dan 0.6 Ohm
Berikut adalah perbedaan cartridge pod 0.8 dan 0.6 Ohm pada pod yang wajib banget kamu tau, diantaranya:
1. Resistensi
Perbedaan pertama antara cartridge 0.8 dan 0.6 Ohm terletak pada tingkat resistansi coil-nya. Cartridge 0.8 Ohm memiliki resistansi yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan cartridge 0.6 Ohm.
Perbedaan resistansi ini akan memengaruhi jumlah arus listrik yang mengalir ke coil serta seberapa cepat coil memanaskan liquid. Hasilnya, pengalaman vaping yang dihasilkan pun bisa berbeda, baik dari segi rasa maupun produksi uap.
2. Kebutuhan Tenaga dan Daya
Cartridge 0.6 Ohm biasanya membutuhkan daya yang lebih tinggi untuk mencapai suhu pemanasan yang optimal dibandingkan dengan cartridge 0.8 Ohm. Artinya, pengguna perlu menyesuaikan daya pada perangkat vaporizer mereka sesuai dengan resistansi cartridge yang digunakan.
Cartridge 0.8 Ohm cenderung lebih cocok digunakan pada daya yang lebih rendah, sehingga lebih hemat baterai dan cocok untuk sesi vaping yang lebih santai.
3. Produksi Uap dan Rasa
Karakteristik resistansi yang berbeda juga dapat mempengaruhi produksi uap dan pengalaman rasa. Cartridge 0.6 ohm dengan resistansi yang lebih rendah cenderung menghasilkan lebih banyak uap dan mungkin memberikan sensasi pemanasan yang lebih kuat.
Cartridge 0.8 ohm dengan resistansi yang sedikit lebih tinggi mungkin menghasilkan uap yang lebih sedikit dan memberikan sensasi pemanasan yang lebih lembut.
4. Kapasitas Baterai
Penggunaan cartridge dengan resistansi yang lebih rendah biasanya memerlukan lebih banyak daya dari baterai.
Oleh karena itu, jika kalian menggunakan cartridge 0.6 ohm, baterai kalian mungkin akan habis lebih cepat daripada jika kalian menggunakan cartridge 0.8 ohm.
5. Liquid dan Nikotin
Penggunaan cartridge dengan resistansi yang berbeda juga dapat memengaruhi bagaimana liquid dan nikotin terurai, serta seberapa kuat rasa dan sensasi yang dihasilkan.
Cartridge 0.6 Ohm, karena bekerja pada daya yang lebih tinggi dan menghasilkan uap yang lebih banyak, biasanya memberikan sensasi nikotin yang lebih kuat dan “nampol” di tenggorokan.
Sementara itu, cartridge 0.8 Ohm menghasilkan uap yang lebih halus dengan sensasi nikotin yang lebih ringan, cocok buat kamu yang lebih suka vaping santai tanpa terlalu banyak “throat hit”.
Rekomendasi Pod yang Menggunakan Cartridge 0.8 dan 0.6
Ada beberapa pod yang tersebar di pasaran dengan menggunakan cartridge 0.8 dan 0.6 Ohm, diantaranya:
1. Foom Pod X
Foom Pod X sendiri merupakan salah satu pod andalan para perokok yang mencoba beralih ke vaping. Foom Pod X kompatibel dengan cartridge dari Foom yang punya resistensi 0.8 Ohm.
Dengan menghasilkan daya sebesar 11W, Foom Pod X sangat cocok jika digunakan dengan cartridge pod beresistensi 0.8 Ohm agar menciptakan vaping yang lebih santai dan hemat baterai.
2. Vaporesso XROS 4 Nano
Vaporesso merupakan salah satu brand pod system yang dikenal punya banyak pilihan cartridge yang kompatibel dan bisa disesuaikan dengan gaya vaping kamu. Salah satu seri andalannya adalah Vaporesso XROS 4 Nano.
Nggak cuma tampil dengan desain dan varian seri yang beragam, Vaporesso XROS 4 Nano juga mendukung berbagai jenis cartridge dengan resistansi mulai dari 0.4, 0.6, 0.8, 1.0, hingga 1.2 Ohm—cocok banget untuk kamu yang ingin menyesuaikan rasa, uap, dan sensasi nikotin sesuai selera.
Ditenagai baterai berkapasitas 1350mAh, XROS 4 Nano siap menemani aktivitas vaping kamu seharian dengan performa yang tahan lama dan pengalaman nge-vape yang lebih menyenangkan!
3. Oxva Xlim Pro 2
Selain dua rekomendasi di atas, Oxva Xlim Pro 2 juga kompatibel dengan cartridge 0.8 dan 0.6 Ohm. Pod ini menjadi salah satu pilihan favorit di kalangan vapers dan bahkan berhasil meraih penghargaan sebagai pod terbaik dalam beberapa tahun terakhir.
Oxva Xlim Pro 2 dikenal karena kemampuannya dalam mendeliver rasa manis, throat hit yang mantap, dan produksi uap yang sesuai dengan preferensi banyak pengguna.
Ditenagai baterai berkapasitas 1300mAh dan didukung output power hingga 30W, pod ini siap menemani aktivitas vaping kamu seharian—bahkan bisa awet hingga 4 hari untuk penggunaan normal.
Cara Merawat Cartridge Pod
Berikut adalah beberapa tips cara merawat cartridge pod kalian agar awet dan menghasilkan flavour yang maksimal, diantaranya:
1. Bersihkan Area Sekitar Cartridge
Pastikan bagian luar cartridge tetap bersih dari debu, sisa liquid, atau kotoran lainnya yang bisa mengganggu koneksi ke device.
2. Bersihkan Mouthpiece (Ujung Hisap)
Bagian ini langsung bersentuhan dengan mulut, jadi penting untuk rutin dibersihkan agar tetap higienis dan bebas dari residu liquid atau debu.
3. Bersihkan Bagian Dalam Cartridge
Jika memungkinkan, bersihkan bagian dalam cartridge dengan hati-hati menggunakan cotton bud atau tisu kering untuk menghindari penumpukan residu.
4. Lakukan Perawatan Secara Rutin
Merawat cartridge secara berkala dapat memperpanjang usia pakainya dan menjaga kualitas rasa liquid tetap maksimal.